Detik-Detik Menjelang Nabi Muhammad SAW Wafat

Penutur Ulang Lukman Hakim Zuhdi

Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji wada’ (haji perpisahan), Nabi Muhammad SAW terkena sakit demam panas dibarengi pusing. Para istri beliau sudah berkumpul. Tidak seorang pun dari mereka yang berani meninggalkan beliau dalam keadaan sakit parah. Tidak lama kemudian, datanglah putri kesayangan beliau, yaitu Fatimah. Beliau menyambut kedatangan Fatimah dengan wajah ceria. Fatimah kemudian diminta duduk di sebelah kanan beliau.

Nabi Muhammad SAW membisikkan sesuatu ke telinga Fatimah hingga membuat Fatimah menangis tersedu-sedu. Beberapa saat kemudian, beliau membisikkan sesuatu dan Fatimah pun seketika tersenyum gembira. Tak ada seseorang yang mengetahui apa isi bisikan beliau, termasuk istri-istrinya. Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW yang paling muda usianya, terdorong rasa ingin tahu. Siti Aisyah memberanikan diri menanyakannya kepada Fatimah. Fatimah menjawab bahwa itu rahasia antara dirinya dengan sang Ayah.

Beberapa hari setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Fatimah baru membocorkannya kepada Siti Aisyah. Bisikan beliau yang membuat Fatimah menangis adalah kabar dari Malaikat Jibril mengenai segera dicabutnya nyawa Nabi Muhammad SAW. Ketika itu beliau berpesan kepada Fatimah agar tetap bertakwa kepada Allah SWT dan bersikap sabar menerima kenyataan pahit tersebut. Bisikan Nabi Muhammad SAW yang kedua berisi bahwa Fatimah telah menjadi wanita beriman yang terkemuka di dunia. Selain itu, Fatimah akan menjadi orang pertama dari keluarga Nabi Muhammad SAW yang akan menyusul beliau ke alam barzakh. Fatimah pun tersenyum.

Senyum Terakhir Nabi Muhammad SAW

Demam panas yang menyerang tubuh Nabi Muhammad SAW semakin hari semakin tinggi. Beliau tidak dapat lagi meninggalkan tempat tidurnya. Beliau meminta persetujuan seluruh istrinya untuk pindah dan dirawat di rumah Siti Aisyah. Para istri menyetujui. Sahabat Abbas bin Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib, menantunya, lalu memapah beliau yang berjalan tertatih-tatih menuju kediaman Siti Aisyah. Rupanya demam panas beliau bertambah tinggi hingga beliau minta disiram dengan air. Permintaan beliau dituruti.

Semula Nabi Muhammad SAW masih mampu memimpin shalat fardhu berjamaah di Masjid Nabawi. Shalat Dzuhur berjamaah bersama para sahabat adalah shalat yang terakhir kali diimami oleh beliau. Namun, sejak itu terhitung sudah tiga hari beliau tidak sanggup mengimami shalat. Hal ini dikarenakan kondisi kesehatan beliau yang kian memburuk. Bila beliau mendengar suara sahabat Bilal bin Raba’ mengumandangkan adzan shalat, beliau segera menunjuk sahabat Abu Bakar Siddiq sebagai imam shalat. Tempat kediaman Siti Aisyah memang sangat berdekatan dengan Masjid Nabawi.

Pada saat kaum muslimin sudah siap berdiri untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid, secara mendadak Nabi Muhammad SAW menyingkapkan kain penyekat kamarnya. Beliau melihat para jamaah sambil tersenyum senang sembari melambaikan tangan. Melihat keadaan beliau yang demikian, para sahabat sangat gembira. Mereka menyangka beliau telah sembuh dari sakitnya. Sementara Abu Bakar Siddiq yang akan mengimami shalat menyangka beliau hendak keluar kamar dan memimpin shalat. Tetapi beliau segera memberi isyarat supaya para jamaah memulai shalatnya. Kain penyekat ditutup kembali. Para sahabat melanjutkan shalatnya.

Pidato Abu Bakar Siddiq

Tanda-tanda kedatangan Malaikat Izrail, malaikat pencabut nyawa, semakin dekat. Nabi Muhammad SAW berada di atas pangkuan Siti Aisyah. Beliau memiringkan kepalanya ke arah kepala Siti Aisyah. Siti Aisyah mengira beliau menghendaki sesuatu dari kepalanya. Tetapi, secara tiba-tiba dari mulut beliau keluar setetes cairan dingin. Siti Aisyah merasa sangat gemetar, menduga beliau pingsan. Siti Aisyah kemudian menyelimuti Nabi Muhammad SAW dengan pakaian beliau.

Pada saat itu Umar bin Khattab dan Mughirah bin Syu’bah datang berniat menjenguk Nabi Muhammad SAW. Keduanya meminta izin kepada Siti Aisyah untuk mendekatinya. Setelah dicek, Umar bin Khattab menyangka beliau pingsan. Sementara Mughirah bin Syu’bah mengatakan beliau telah wafat. Ternyata dengan suara yang keras dan penuh emosi, Umar bin Khattab membantahnya. Umar bin Khattab tidak percaya beliau telah tiada. Umar bin Khattab bahkan menuduh Mughirah bin Syu’bah telah berbohong kepada dirinya.

Tidak lama kemudian Abu Bakar Siddiq datang. Abu Bakar langsung melihat keadaan beliau. Setelah memeriksa beliau, Abu Bakar lalu mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Artinya, sesungguhnya segala sesuatu milik Allah SWT dan sesungguhnya kepada-Nya semua akan kembali. Abu Bakar mencium kepala, dahi dan kedua pipi beliau. Menurut Abu Bakar, alangkah harumnya sekujur tubuh beliau, baik sewaktu hidup maupun setelah mangkat. Orang-orang yang hadir spontan menangis. Semuanya benar-benar bersedih. Tulang dan persendiannya seakan copot. Lidah mereka kelu. Mulut mereka seperti terkunci rapat, tak dapat berkata apapun.

Dalam tempo cepat, para sahabat dan kaum muslimin telah berkumpul di dekat rumah Nabi Muhammad SAW. Mereka beramai-ramai menitikkan air mata. Tak ada yang bisa mempercayai bahwa manusia agung sekaligus pemimpin kesayangan mereka telah dipanggil oleh Allah SWT. Seluruh penghuni alam pun turut berduka. Awan hitam menutupi Kota Madinah. Untuk menenangkan hati dan menjaga keimanan mereka, Abu Bakar Siddiq segera berbicara dihadapan mereka: “Barang siapa yang menyembah Allah SWT, maka Allah SWT Maha Hidup dan tidak akan mati. Tetapi barang siapa yang menyembah Muhammad Rasulullah, maka Muhammad Rasulullah sekarang telah meninggal dunia.”

Doa Ma Halaka

Nabi Muhammad SAW menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 11 Hijriyyah dalam usia 63 tahun. Jenazah beliau dimandikan dalam keadaan berpakaian. Ali bin Abi Thalib yang memimpin pelaksanaan prosesi pemandiannya. Di antara sahabat yang membantu membolak-balikkan tubuh jenazah adalah Abbas bin Abdul Muthalib, Fadhl bin Abbas dan Qatsam bin Abbas. Usamah bin Zaid dan Shalih yang menuangkan air ke tubuh jenazah. Ali bin Abi Thalib sendiri yang membersihkan tubuh jenazah dari bekas keringat. Ali tidak menemukan satu kotoran pun pada tubuh beliau. Malah, menurut Ali, jenazahnya mengeluarkan bau harum.

Seusai dimandikan, jenazah suci Nabi Muhammad SAW dikafani dengan tiga pakaian beliau sendiri; yang dua berwarna putih dan yang satu berwarna kekuning-kuningan. Tidak ada baju lengan panjang dan surban di dalamnya. Jenazah beliau selanjutnya diletakkan di atas ranjang di pinggir bakal kuburan. Kemudian masuklah orang-orang secara berkelompok. Mereka menshalatinya berkelompok dan bergantian. Orang yang pertama shalat adalah Abbas bin Abdul Muthalib, kemudian Bani Hasyim, Muhajirin, Anshar, dan seluruh manusia yang hadir. Berikutnya giliran anak-anak dan para wanita yang diberi kesempatan masuk untuk melihatnya.

Sahabat Abu Thalhah lantas mencangkul tanah untuk lubang kuburan Nabi Muhammad SAW di tempat tidur bekas beliau. Jenazah beliau dimakamkan di dalam rumah Siti Aisyah, istri beliau. Beliau pernah mengatakan bahwa dahulu para nabi dikubur di tempat mereka wafat. Selama menggali, Abu Thalhah mengucapkan doa ma halaka. Artinya Nabi Muhammad SAW sebenarnya tidak rusak dan tidak meninggal sama sekali, kecuali dikubur dan dicabut ruhnya.

Abu Thalhah sudah rampung membuat tempat peletakan jenazah. Nabi Muhammad SAW secara perlahan diturunkan ke liang lahat. Abbas bin Abdul Muthalib, Fadhl bin Abbas, Qatsam bin Abbas, Ali bin Abi Thalib, dan Syaqran yang turun ke liang lahat. Mereka mengurus dan mengatur posisi jenazah. Sesudah wajah dan tubuh jenazah dihadapkan ke arah kiblat, jenazah dipendam dan lubang kubur ditutup. Di atas kuburnya dibangun sebuah bata. Para sahabat kemudian menaburkan debu dan meratakan kuburan Nabi Muhammad SAW, lalu menyiramkan air di atasnya.***

32 respons untuk ‘Detik-Detik Menjelang Nabi Muhammad SAW Wafat

  1. abdurrahman ubaidah Oktober 1, 2009 / 1:10 pm

    subhaanallah. saya membacanya seolah saya hadir di acara pemakaman nabi besar Muhammad SAW. terima kasih atas sajian tulisan ini.

  2. Badriah Oktober 18, 2009 / 3:59 am

    Subhanallah..Allahuakbar…
    Sungguh mulia na nabi muhammad..
    Patutlah beliau sebagai panutan umat na

  3. dede Februari 16, 2010 / 11:37 pm

    subhanallah sungguh mulia dan agung nya

  4. MUHAMMAD ALWI HASBI SILALAHI Oktober 18, 2010 / 1:11 pm

    subhanallah…….,
    semoga ana dpt menyontoh beliau….,

    AMIN…….!!!!!!!!

  5. MUHAMMAD RIZKY PERDANA FAHMI PUTRA Januari 26, 2011 / 10:34 am

    subhanallah……….,,,
    saya membacanya seperti sedang berada di pemakamannya

  6. himawan artah puri Februari 16, 2011 / 9:32 am

    Jujurrr,, demiAllah brinding bulukuduku dan subahaAllah hampir saja air mata ini terjatuh !,di waktu saat Rasullulah membisikan sesuatu di telinga Fatimah.. Ampun saya le !!semoga Janji Allah kepada Nabi besar kita Muhammad SAW bisa mendatangan keselamatan di hari sesudah nanti bagi umatnya dan untuk’ku Amin ya raballAlaminnn..

    Doain saya ya,, biar bisa masuk surga !!!

  7. Dedek Kelana Juni 20, 2011 / 4:17 am

    subhanallah….saya merasa terharu dan sedih, seakan beliau br kemarin meninggalkan kita…ummatnya. Ya rasul ALLAH…kami sangat mencintaimu, semoga hamba dapat bertemu denganmu di hari akhir……amiinnn

  8. deryl raza Juli 1, 2011 / 4:39 am

    entah bagaimana perasaan org islam pada saat rosullullah SAW meninggal dunia,
    bagaimana mungkin mereka tetap tenang di tinggalkan manusia termulia di dunia dan akhirat,
    ya allah tambahkanlah kemuliaan mu untuk nabi muhammad saw.amin,,

  9. Victorio Axsa Falazabudienz Juli 14, 2011 / 2:02 am

    Subhanallah bgitu mulia’a nabi muhammad saw, saat ia mninggal sluruh alam ikt brsedih ats kpergian’a,, ya allah sampaikanlah salamku kpd baginda nabi muhammad saw…amien,,..

  10. jamal Agustus 9, 2011 / 5:21 am

    pada saat beliua dimakamkan dibangun sebuah bata, apakah ini menunjukkan bahwa kita bisa membangun kuburan ?

  11. said buchori Oktober 13, 2011 / 3:10 am

    maha suci enggkau yaaa ALLOH. sholawat dan salam utk rosululloh nabi muchammad saw. klrg nya, para sahabatnya dan dan mdh 2 an kelak sy di akui sbg umatnya ….amien.

  12. andy budiman Januari 23, 2012 / 3:59 pm

    allahumma sholiala muhammad

  13. diea ahmad Februari 12, 2012 / 12:54 pm

    YA RASULULLAH, MUDAH-MUDAHAN DIRIKU INI DAPAT MENCONTOHI AKHLAKMU.. SENTIASA BERBUAT BAIK KEPADA SETIAP MANUSIA WALAUPUN DIBALAS DENGAN KEJAHATAN… HEBATNYA DIRIMU WAHAI NABIKU…

  14. zafna Februari 26, 2012 / 9:26 am

    Doa Nabi Muhammad SAW sebelum beliau wafat:

    Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi …

    (Hadis Shahih Bukhari 1573)

    Lalu beliau mengangkat tangannya sambil mengucapkan:

    “Teman Yang Maha Tinggi”

    Lalu beliau wafat dan rebahlah tangan beliau.

    (Hadits Shahih Bukhari 1574)

    Siapakah “Teman Yang Maha Tinggi” itu?

    Menurut catatan para Hadis Sahih Bukhari, ialah “Malaikat dan Nabi-nabi”. Malaikat tidak disebut yang Maha Tinggi, jadi “teman” beliau bukan malaikat tetapi seorang nabi. Lalu siapakah diantara nabi yang layak disebut:

    “Yang Maha Tinggi”?

    Nabi-nabi yang terkenal iaitu:

    “Adam Shafiyulah” = Adam AS disucikan Allah

    “Nuh Najiyullah” = Nuh AS diselamatkan Allah

    “Ibrahim Khalillulah” = Ibrahim AS dikasihi Allah

    “Isma’il Dzabiihullah” = Ismail AS dikurbankan Allah

    “Musa Kaliimullah” = Musa AS difirmankan Allah

    “Dawud Kalifatullah” = Dawud AS dipimpin Allah

    (Majmu’ Syarif)

    Namun beliau telah bersabda:

    “Anaa aulan naasi bi ‘iisabni Maryam fid dun-yaa wal aakhiraati wal anbiyaau ikhwaatul li’allaatin ummahaatuhum syattaa wa diinuhum waahid.”

    Saya yang lebih dekat Isa anak Maryam di dunia dan di akhirat. Semua nabi itu bersaudara kerana seketurunan. Ibunya berlainan sedang agamanya satu.

    (Hadis Shahih Bukhari 1501)

    “…’lisabnu Maryam wajihan fid dun-yaa wal aakhirat…”

    … Isa putra Maryam yang terkemuka di dunia dan di akhirat …

    (Al Imran, 3:45)

    “Wal Iadzii nafsii bi layusyikanna ayyanzila fil kumubnu Maryama hakaman muqsithan”

    Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, sesungguhnya telah dekat masanya ‘Isa Anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang Adil …

    (Hadis Shahih Muslim 127)

    “Laa mahdiya illa isabnu Maryama”

    Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra maryam

    (Hadis Ibnu Majah)

    … Isa itu Rohullah, Rasullah dan Kalimatullah.

    (Anas bin Malik hal. 72, An Nisa, 4:171)

    Kesimpulannya

    Maka “Teman Yang Maha Tinggi” itu adalah Isa Al Masih Anak Maryam.

    “… wattabi’unni haadzaa shiraathum mustaqiim.”

    …ikutilah Aku, inilah jalan yang lurus.

    (Az Zukruf, 43:61)

    • Gibran Juli 13, 2013 / 6:51 am

      ini berita yang ga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya……….

      • komunitasamam September 13, 2013 / 7:27 pm

        Saya berani mempertanggungjawabkan tulisan sy. Terima kasih kepada semua yang sudah berkenan membaca & komen tulisan ini. Salam, LHZ

  15. rahim Februari 27, 2012 / 10:29 am

    dari kitab mana cerita ini..boleh disahihkan?

  16. Putri ingn menjadi wanita istikomah April 20, 2012 / 1:09 am

    inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,putri sayang nabi muhammad karena allah.amin

  17. ichen de jack Juni 5, 2012 / 2:47 pm

    subhanalah…
    jujur saya mrinding mndengar kan kisah nabi muhammad SAW,,sya gak bsa brkata2 lge subhanallah cuma tuh yg sya ungkapkan
    smoga sholawat dan salam hnya untuk rasululloh….

    amin ya robbal allamin

  18. Ikhsan Juli 8, 2012 / 12:51 am

    Subhanallah … walhamdulillah … walaailahaillallah … wallahuakbar SEGALA PUJI HANYA BAGI ALLAH, YA ALLAH HIDUPKANLAH PRIBADI DAN SEMANGAT JUANG NABI MUHAMMAD SAW DI DALAM DIRI DAN SANUBARI KAMI

  19. Siti Nur Fara'Ain Januari 22, 2013 / 7:28 am

    Subhanallah …
    Sesungguhnya kuasa Allah S.W,T itu sungguh besar …
    Berasa begitu kecil sekali diri ini …

  20. Rajudinnor Januari 30, 2013 / 4:55 pm

    Subhanallah, Nabi Muhammad SAW Rasulullah penebar Rahmat bagi segenap alam semesta,
    Dia Manusia tetapi bukan manusia biasa. Yaa Allah saya sangat bahagia sebagai pengikutnya. Jadikanlah saya dan keturunan saya istiqomah menjalankan syariat yang beliau bawa. Amien.

  21. kotatebingtinggi Februari 27, 2013 / 4:37 am

    Salam kenal. Sangat menarik nih ringkasannya. Mohon izin di-repost nantinya ya. Karena sangat penting bagi kami. Terima kasih

  22. lisa ramadayani Mei 5, 2013 / 12:30 pm

    subahana’allah maha besar Allah dengan segara firmannya..

    air mata ini tak berhenti mengalir pas baca kisahnya 😥

  23. ardi Juni 27, 2013 / 2:49 pm

    mohon izin share ke facebook ya….

    • komunitasamam September 13, 2013 / 7:45 pm

      Silakan… Mksh

  24. amay Juli 16, 2013 / 5:05 am

    subhanallah,maha besar allah yg kuasa mengh!dup dan wafat kan makhluk nya. . .membaca nya saja seakan” aku ada di saat acara pemakaman baginda rosul tercinta,semoga kita semua jd umat yg patuh akan perintah & sunnah* nya,amiin

    ilove you muhammad

  25. setiadi permana Juli 21, 2013 / 9:32 am

    Allahumasolialasayidinamuhamad waalaalihi sayidinamuhamad….

  26. tatanng September 6, 2013 / 7:50 am

    Subhanalah alangkah indahnya klo kita bisa bnr2 mniru bliau. Ya Alllah aku sangt trharu skali pada bliau. Ya Allah maafknlah dosa dosa hambamu ini. Astagfiruwalhaladim. SubhanaALlah..?

  27. Muhamad Diah November 22, 2014 / 8:10 pm

    Salallahu Ala Muhamad.
    Smga air mata ini Akan sllu mnyadarkn ku
    Dan di bmbing sllu ke jln yg di Ridhoi Allah.
    Amiiin.

  28. Sebastian73 Desember 5, 2014 / 1:04 pm

    subhanallah….Jujur.setiap membaca kisah ini,saya selalu menangis…mudah2an kita dapat berjumpa dengan beliau,junjungan kita,nabi besar Muhammad SAW….aamiin …..

Tinggalkan Balasan ke komunitasamam Batalkan balasan