Agung R. Prabowo, Direktur PT Bangungraha Sejahtera Mulia: Selangkah Lagi untuk Proyek JSS

Penulis Lukman Hakim Zuhdi

Pemrakarsa Jembatan Selat Sunda baru saja mendapat angin segar. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menyatakan bahwa megaproyek ini harus segera direalisasikan.

Gaung pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) atau Sunda Strait Bridge sudah terdengar sejak tahun 1960. Namun, seiring berjalannya waktu, gagasan ’gila’ tersebut ternyata tidak ada yang mau menyambut. Beberapa pihak yang menginginkan berdirinya JSS hanya bisa cuap-cuap, tanpa disertai langkah kongkret. Pada tahun 2004, barulah PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM) yang berani menginisiatori sekaligus mendorong agar JSS cepat terwujud.

“Ketika mengunjungi stand kami, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut bahwa JSS tidak hanya memacu

Agung R Prabowo (memegang mikrophone) saat menjelaskan maket JSS kepada Presiden SBY
Agung R Prabowo (memegang mikrophone) saat menjelaskan maket JSS kepada Presiden SBY

pertumbuhan ekonomi di Jawa dan Sumatera, tetapi juga berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi bersama kawasan Asia. Itulah yang membuat kami terus berupaya mempercepat pembangunan JSS,” kata Direktur PT BSM Agung R. Prabowo, ketika ditemui Indonesia Monitor di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/4).

Agung mengatakan, BSM bekerjasama dengan Prof. Wiratman Wangsadinata (arsitek JSS), Pemerintah Provinsi Lampung dan Banten (konsorsium) telah melakukan pre feasibility study JSS. Untuk biaya pre feasibility study, kabarnya BSM sudah menggelontorkan uang sebesar Rp 500 milyar. Ketika hal tersebut dikonfirmasi, Agung enggan menyebut nominalnya.

“Pokoknya banyak. Mungkin segitu, bisa juga lebih,” jawabnya diplomatis seraya tersenyum.

Hasil studi kelayakan awal sudah diserahkan kepada pemerintah pusat, untuk selanjutnya dilakukan feasibility study (fs). Dalam proses fs, akan dilakukan studi yang lebih mendalam, seperti pengeboran laut, pengukuran hingga terbentuk basic design (desain dasar JSS). Konsorsium, kata Agung, sudah mengajukan surat kepada pemerintah yang isinya meminta agar konsorsium diberi kesempatan untuk fs sekaligus membiayainya. Namun sampai berita ini diturunkan, pemerintah belum memberi jawaban, meski Presiden SBY telah menyatakan keseriusannya untuk segera merealisasikan JSS.

”Soal itu (respon pemerintah), silakan tanya Menteri Perekonomian. Kami tidak tahu. Yang jelas, BSM siap mendanai fs,” tandasnya.

Feasibility study diproyeksi memakan waktu 1-2 tahun. Jika fs selesai, barulah diketahui total pasti anggaran untuk JSS, termasuk hitung-hitungan berapa persen pembiayaan dari pemerintah, swasta dan pihak lain yang terlibat. Agung memperkirakan total investasi JSS sekitar Rp 100 triliun. Dana sebesar itu, sambungnya, tidak mungkin ditanggung oleh satu pihak. Artinya harus diusung secara berjamaah, mengingat ini bukan pekerjaan sederhana.

“Prinsipnya, BSM sebagai pemrakarsa JSS siap membiayai dan meresfund dari luar. Porsinya nanti dibicarakan setelah fs rampung,” katanya.

Agung mengungkapkan, proyek JSS setidaknya telah diminati oleh lima investor asing, yaitu dari Cina, Jepang, Timur Tengah, Perancis, dan Korea. Namun, komunikasi intensif tengah dilakukan BSM dengan lembaga keuangan Cina Development Bank (CDB) dan China Harbour Engineering sebagai perusahaan konstruksi. Keduanya  merupakan perusahaan terkemuka di Cina dan memiliki reputasi berskala internasional, khususnya dalam pembangunan infrastruktur yang vital bagi pengembangan ekonomi di berbagai negara.

“Mereka sudah menyatakan konsen dan ketertarikannya. Kami masih menyamakan visi. Jadi belum ada komitmen apa-apa dengan mereka. Mungkin nanti seusai fs,” Agung buru-buru mengingatkan.

Maket JSS
Maket JSS

Pemerintah Indonesia memang telah menawarkan proyek JSS pada buku Public Private Partnership (PPP): Infrastructure Projects in Indonesia 2010-2014 atau daftar penawaran proyek infrastruktur yang sudah siap ditenderkan dan disosialisasikan. Pemerintah sendiri, sebagaimana disampaikan Presiden SBY dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, sudah mendorong beberapa BUMN, seperti Pertamina, PLN dan KAI, untuk masuk pada JSS. Menurut Agung, se­lain jalan bebas hambatan, JSS juga akan dipergunakan sebagai rel kereta api, jalur pipa minyak dan gas serta jaringan kabel listrik.

“Kami yakin dengan keterliba­tan mereka, mimpi untuk membangun JSS akan segera terwujud,” lanjutnya.

Pancang tiang atau peletakan batu pertama Sunda Strait Bridge, tutur Agung, diharapkan bisa dimulai tahun 2013 dan pengerjaannya selesai kurang dari sepuluh tahun. Jembatan sepanjang 29 kilometer dari Pantai Anyer sampai Bakauheni ini kelakakan tercatat dalam buku rekor dunia sebagai jembatan terpanjang se-alam jagat. Selain itu, jembatan-jembatan kecil sebanyak 108 jembatan yang terdapat di JSS yang lebar antar jembatannya sekitar 200 meter, juga akan memecahkan rekor dunia.

“Tentu ini akan membanggakan bangsa Indonesia. Karena itu, prinsip BSM,  siapapun nanti yang akan mengerjakan JSS, yang penting JSS bisa segera terwujud,” tegas Agung.

Sebagai pemrakarsa JSS, BSM akan mendapatkan tiga hak, sesuai keputusan Presiden. Pertama BSM bakal memperoleh 10 persen di atas penawar-penawar yang lain. Kedua, BSM punya hak untuk menyamakan atau menurunkan sedikit dari penawaran terendah. Ketiga, dana yang telah digunakan BSM untuk feasibility study akan diganti, berapapun nilainya. PT BSM adalah salah satu anak usaha Artha Graha Net­work milik pengusaha Tomy Winata, yang berkedudukan di Jakarta.

Lantas, apa yang mendorong BSM begitu bersemangat demi berdirinya JSS? Agung R. Prabowo secara lugas dan tegas mengatakan, BSM ingin negara ini maju. Dengan adanya JSS, berarti cita-cita bangsa untuk menyatukan hati dan fisik Indonesia dapat terlaksana.

“Bisnis Artha Graha Network didasarkan pada satu filosofi bahwa perkembangan Artha Graha harus diikuti dengan perkembangan dan kesejahteraan masyarakat. Simpel, kan, tapi itu maknanya sangat luas,” pungkas Agung. (Tulisan ini dimuat di Tabloid INDONESIA MONITOR, Edisi 94 Tahun II, 21-27 April 2010, halaman 26—)

Satu respons untuk “Agung R. Prabowo, Direktur PT Bangungraha Sejahtera Mulia: Selangkah Lagi untuk Proyek JSS

Tinggalkan Balasan ke PMB Bandung Batalkan balasan