Fitri Barokah; Sedekah Membuat ‘Hadiah’ Semakin Meningkat

Pewawancara & penulis Lukman Hakim Zuhdi

Akhir tahun 2007 menjadi moment yang mungkin tidak bisa dilupakan oleh Fitri Barokah (30). Perempuan yang tinggal bersama keluarganya di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, itu tak menyangka akan mengalami keguguran dan pendarahan hebat. Calon janin yang dikandungnya terpaksa harus keluar pada waktu yang belum diharapkan.

“Ketika itu usia kehamilan saya sudah 8 minggu. Kalau saya tidak keguguran, itu akan menjadi anak saya yang kedua. Saya sedih sekali sampai tak mampu berkata-kata lagi akibat peristiwa itu,” kenangnya.

Untuk membersihkan area vital dari berbagai ancaman virus, Fitri lalu dikuret. Hatinya merasa lega, karena proses itu berjalan lancar. Ia berkeyakinan tidak ada lagi gangguan yang akan menghalanginya untuk mengandung di kemudian hari. Namun, beberapa waktu berikutnya, rupanya terjadi penyumbatan di saluran rahimnya. Penyumbatan itu jelas akan membahayakan dirinya. Untuk kedua kalinya, ia mau tak mau kembali dikuret dengan biaya yang tidak sedikit.

“Saya sudah pasrah dengan apapun yang bakal terjadi seraya menyerahkan diri kepada Allah SWT. Suami terus mendampingi saya selama di UGD dengan memberikan kata-kata motivasi. Maklum, rasanya luar biasa sakit. Bahkan dokter mengatakan, dalam waktu dekat saya belum bisa hamil lagi. Saya tak membayangkan akan seperti ini kondisi saya. Astagfirullah…Dengan penuh kesadaran, saya langsung meminta ampun kepada Allah dan meminta maaf kepada suami,” ucapnya, lirih.

Memasuki awal tahun 2008, Fitri mulai membaca buku-buku karya Ustad Yusuf Mansur. Selain itu, ia menyempatkan mendengar ceramahnya lewat kaset dan membuka websitenya. Tentu banyak hal baru yang bisa dipelajari Fitri. Antara lain, menurutnya, Ustad Yusuf Mansur mengatakan bahwa sedekah bisa mengatasi berbagai persoalan hidup manusia.

“Beliau juga menjelaskan, dengan satu kali sedekah, maka kita akan mendapat 10 kali lipat sebagai gantinya dari Allah SWT. Nah, kalau kita sudah melakukan apapun yang diperintahkan oleh Allah SWT, sementara Allah belum mengabulkan hajat kita, maka  kita punya hak untuk menagih kepada-Nya melalui doa-doa yang kita panjatkan. Dari penjelasan beliau, saya berkesimpulan bahwa saya harus mulai rutin bersedekah demi mendapatkan yang saya cita-citakan,” tegas Fitri.

Sejak mengenal Ustad Yusuf Mansur lewat berbagai media, Fitri memulai program sedekah kepada anak-anak yatim piatu. Sedekah yang diberikan kali ini jumlahnya lebih besar dari biasanya. Sebelumnya, jika bersedekah, ia mengaku hanya mengeluarkan 2,5 persen dari setiap rezeki yang diperolehnya.

Suatu ketika, Fitri tengah berkumpul sambil makan siang bersama teman-temannya. Secara tiba-tiba, Fitri berucap bahwa dirinya berkeinginan ingin hamil lagi. Beberapa teman yang mendengar celetukannya turut mengamini, meski ada yang mengkhawatirkan karena Fitri pernah dua kali dikuret. Ternyata, seminggu kemudian, Fitri mendapat anugerah yang luar biasa dari Allah SWT.

Alhamdulillah…Setelah dicek, saya positif hamil. Saya tak henti-hentinya mengucap syukur. Kebahagiaan saya dan suami tak dapat digantikan oleh apapun. Saya berpikir, inilah mungkin berkah bagi saya yang bersedekah setiap bulan,” tandasnya.

Kini, lanjut Fitri, usia kandungannya telah memasuki 32 minggu. Dokter yang belum lama ini memeriksa dan meng-USG mengatakan, bayinya yang diprediksi berjenis kelamin laki-laki itu kondisinya baik dan sehat. Begitu pula dengan keadaan Fitri sendiri yang semuanya serba normal.

Alhamdulillah…Saya dan suami memang mengharapkan anak laki-laki. Ini seperti mimpi saja,” cetusnya.

Diakui Fitri, semakin sering dirinya bersedekah, maka semakin banyak ‘hadiah’ yang diterimanya dari Allah SWT. Perempuan yang membuka usaha laundry itu pun menceritakan, bisnisnya pelan-pelan ikut meningkat dengan bertambahnya para konsumen. Tentu, hal tersebut membuat keuangan keluarganya menumpuk sedikit demi sedikit.

Di sisi lain, Fitri tak lupa mengingatkan suaminya, Wahyu Widiono, yang menjadi pegawai swasta di sebuah perusahaan dan putri semata wayangnya yang baru berumur 13 tahun, Niken Aisyah, untuk bersedekah. Di samping itu, Fitri mengajak saudara dan para sahabatnya untuk selalu membagi rezekinya kepada orang-orang yang memang berhak menerimanya. Misalnya menyantuni anak-anak yatim piatu yang ada di PPPA Wisatahati.

“Hasilnya, alhamdulillah mereka mau mengikuti anjuran saya,” ucap Fitri.

Meskipun, sambung Fitri, mula-mula mereka agak merasa keberatan. Sebab, jumlah uang yang disedekahkan lebih banyak daripada lazimnya. Namun, seiring berjalannya waktu, tekad yang kuat dan keyakinan penuh, maka kebiasaan bersedekah mereka tidak lagi sekadar jika ada orang yang datang meminta-minta (pengemis).

“Keajabain sedekah memang luar biasa. Bahkan, balasannya itu terkadang di luar kemampuan akal manusia. Bagi saya, kalau saya bisa membantu orang lain dengan cara apapun, maka ada semacam perasaan bahagia atau kepuasan batin tersendiri,” tukas perempuan yang berusaha menunaikan shalat wajib tepat waktu. (tulisan tentang Keajaiban Sedekah ini merupakan hasil kerjasama dengan PPPA Wisatahati pimpinan Ustad Yusuf Mansur)

Tinggalkan komentar